Pasti Poker Online Terpercaya

Turbulensi Pada Bisnis Maskapai

Penerbangan di Tanah Air kelihatannya sedang ditakdirkan guna merugi. Baru-baru ini, menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selalu (4/4/2018) pekan lalu, PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) membukukan kerugian. Nilainya pun lumayan besar, yaitu Rp512,64 miliar di sepanjang 2017. Angka tersebut lebih buruk pasca-kerugian yang dirasakan CMPP sepanjang 2016, yakni merugi Rp20,99 miliar.

Besaran kerugian yang dirasakan AirAsia diakibatkan oleh ongkos pengeluaran yang tinggi. Salah satunya lantaran naiknya ongkos bahan bakar pesawat atau avtur. Sepanjang 2017, pengeluaran bahan bakar bertambah 6,01% menjadi Rp1,21 triliun dikomparasikan pengeluaran beban operasional bahan bakar pada 2016 sebesar Rp1,15 triliun.

Turbulensi Pada Bisnis Maskapai

Turbulensi Pada Bisnis Maskapai

FlightNews  -  Kondisi tersebut diperparah dengan penurunan penghasilan sebesar 1,83%. Pada 2016, CMPP sukses mendapatkan Rp3,88 triliun, sementara pada tahun lalu melulu mendapatkan Rp3,88 triliun. Peningkatan pajak pun turut menggerus laba bersih perusahaan, yaitu dari Rp113,53 miliar menjadi Rp813,26 miliar.

Dalam masalah ini, AirAsia tidak sendirian. Maskapai lainnya pun merasakan hal yang sama, contohnya PT Garuda Indonesia Tbk. Maskapai pelat merah tersebut membukukan penghasilan operasional sebesar US$4,2 miliar atau selamaRp57,12 triliun sekitar 2017 (kurs Rp13.600 per dolar AS). Meski realisasinya naik sebesar 8,1% dikomparasikan periode 2016, yaitu senilai US$3,9 miliar, Garuda masih tetap merugi sebesar US$213,4 juta pada tahun lalu.

Baca Juga : 5 Destinasi Seru Yang Menjadi Tempat Favorit Wisatawan Asing

Serupa dengan AirAsia, kerugian yang dirasakan Garuda bersumber pada sektor yang sama. Pertama, membengkaknya total pengeluaran yang naik 13% dari US$3,7 miliar menjadi US$4,25 miliar. Kedua, besarnya ongkos bahan bakar yang naik 25% dari US$924 juta menjadi US$1,15 miliar. Di samping itu, Garuda Indonesia pun harus mengeluarkan ongkos luar biasa yang terdiri dari pembayaran pengampunan pajak (amnesti pajak) dan denda legal di pengadilan Australia yang totalnya menjangkau US$145,8 juta.

Turbulensi Pada Bisnis Maskapai

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.