Pelayanan penumpang di bandara mesti pun memperhatikan aspek kenyamanan. “Pasca gempa kemarin, telah kita pastikan sektor penerbangan tetap dapat beroperasi dengan normal. Namun demikian, gempa tersebut pun mempunyai efek psikologis untuk orang-orang yang kebetulan sedang di situ, tergolong penumpang dan pekerja sektor penerbangan. Untuk tersebut kami mohon pelayanan penerbangan mesti tetap dilakukan semaksimal barangkali dengan mengacu pada aturan mengenai keselamatan dan ketenteraman penerbangan,” ujar Pramintohadi.
Kepada pengelola bandara, Praminto meminta guna sesegera mungkin mencuci dan membetulkan bangunan dan sarana yang terdampak sampai-sampai tidak berpotensi mengganggu kenyamanan dan pelayanan untuk penumpang. “Saya harapkan pun disediakan ruangan yang representatif di bandara guna menampung semua penumpang yang bisa jadi bergegas guna pergi meninggalkan wilayah tersebut. Juga peningkatan personil bandara guna melayani penumpang tersebut,” ujarnya.
Pelayanan Penerbangan di Bali dan Lombok Tetap Berjalan Maksimal
FlightNews - Permintaan Praminto ini tidak melulu ditujukan untuk pengelola bandara di wilayah NTB dan Bali saja. Namun pun pengelola bandara di wilayah lain yang terhubung sebab sifat penerbangan yang resiprokal. Misalnya, pengelola bandara di NTT yang memiliki koneksi penerbangan ke NTB, tentu akan terdampak juga.Praminto pun memberikan apresiasi untuk PT Angkasa Pura 1 yang secara cepat dan sigap sudah memperbaiki sejumlah kerusakan kecil yang terjadi di terminal Bandara Ngurah Rai Bali dan Bandara Internasional Lombok sampai-sampai tidak mengganggu ketenteraman dan kenyamanan penumpang.
Sedangkan untuk para maskapai penerbangan, Praminto meminta untuk tidak jarang kali berkomunikasi dengan penumpang dan mengumumkan perkembangan operasional penerbangan teranyar dari dan ke wilayah tersebut.
Baca Juga : Antisipasi Penumpukan Pasca Gempa Di Lombok, Garuda Sediakan Extra Flight
“Ada kemungkinan tidak sedikit penumpang yang mengurungkan atau mengolah jadwal penerbangannya dari dan ke wilayah tersebut. Untuk tersebut kami mohon maskapai melayaninya dengan baik dan tidak unik biaya-biaya yang tidak cocok dengan aturan yang ada. Maskapai harap mengerjakan penanganan pelayanan semaksimal mungkin untuk para penumpang dan tidak merugikan kedua belah pihak,” lanjut Praminto.
Untuk mengkoordinir dan memantau penanganan penerbangan paska gempa itu, Praminto meminta setiap Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara setempat untuk mengerjakan pengawasan dan koordinasi di wilayahnya. Para inspektur penerbangan dan bandara mesti disebar untuk mengerjakan pengawasan dan koordinasi serta mengerjakan bantuan-bantuan beda yang diperlukan.
“Kita mesti saling bahu-membahu dan tolong-menolong dengan ikhlas demi meringankan beban siapa saja yang terdampak, khususnya di sektor penerbangan. Semoga kerja anda ini terlaksana dengan baik dan mendapat ridho dari Allah SWT,” pungkas Pramintohadi.